Rabu, 30 Desember 2009

Etnosentrisme

Setiap suku bangsa akan memiliki cirri khas kebudayaan sendiri. Suku bangsa tersebut setip hari bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang tersirat dalam kebudayaannya. Suku bangsa tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu yang prima, logis, riil, sesuai dengan kodrat alam dan lain-lain. Segala yang berbeda dengan kebudayaannya, mereka menganggap suatu yang kurang baik.
Etnosentrisme nampaknya merupakan gejala social yang universal, dan sikap ini biasanya dilakukan dengan tidak sadar. Dengan demikian ethnosentrisme merupakan kecenderungan secara tidak sadar untuk menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi sangat canggung, tidak luwes. Sehingga dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi. Contoh sikap ethnosentrisme seperti pada zaman Nazi Hitler. Mereka merasa dirinya atau bangsanya lebih unggul dari bangasa lain. Dan memandang bangsa lain sebagi inferior, lebih rendah, dan nista.

Perluasan Kesempatan Belajar

Adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warga Negara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi prasangka bahwa program pendidikan terutama pendidikan tinggi hanya dapat dinikmati oleh masyarakat menengah dan kalangan ke atas saja. Mengapa demikian???
Untuk mencapai jenjang pendidikan tertentu terutama diperguruan tinggi memerlukan biaya yang sangat mahal. Di samoing itu harus memiliki kemampuan otak dan modal yang tinggi. Mereka akan selalu tersisih dalam persaingan memperebutkan bangku sekolah. Masih beruntung bagi mereka yang memiliki kemampuan otak. Jika mendapatkan prestasi yang tinggi dan mempertahankannya , maka akan mendapatkan beasiswa dan kantong pun tidak akan kering kerontang.
Dengan memberi kesempatan luas untuk mencapai tingkat pendidikan dari tingkat dasar ke perguruan tinggi bagi seluruh bangsa Indonesia tanpa kecuali, prasangka dan perasaan tidak adil pada sector pendidikan cepat atau lambat akan hilang dan lenyap. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan keringanan biaya pendidikan terutama bagi rakyat menengah ke bawah karena akan membantu mereka dalam pembayaran sekolah.

Kenangan 2009

Tahun 2009 merupakan tahun dimana aku pertama kali menginjak dunia perkuliahan. Sebelum memasuki dunia perkuliahan aku harus mampu melewati Ujian Nasional (UN) di SMA. Untungnya Ujian tersebut mampu aku lewati dan mendapatkan nilai yang cukup baik. Banyak sekali kenangan yang ada di SMA. Kenangan-kenangan tersebut sangat berkesan dan tidak akan pernah terlupakan. Di SMA aku merasakan senang, sedih,omeLan, canda, tawa, ejekan, tangisan bersama dengan teman-teman serta guru-guru…Pada masa SMA, aku orang yang sangat nakal. Dulu aku sering sekali bolos sekolah tanpa alasan yang tidak jelas, sering tidur saat pelajaran, dan aku sering sekali melawan perintah guru. Oleh karena itu, aku sering sekali di marahi oleh guru. Hehehe.. Tapi sekarang semuanya berlalu begitu saja dengan cepat. Aku pun kadang merasa ingin kembali ke masa itu, namun waktu lah yang memisahkan semuanya. Dan sekarang semua itu hanya akan mampu menjadi sebuah kisah klasik dalam hidupku saja.

Dan kini aku telah memasuki dunia perkuliahan di mana masa tersebut merupakan penentuan suatu kesuksesan/keberhasilan. Di masa inilah aku harus mampu melewati dan mendapatkan nilai yang bagus agar kelak aku dapat mendapatkan suatu pekerjaan yang baik dan menjadi seorang yang sukses..aminnn… Namun semua itu tidak lah mudah untuk dilakukan,Karena semuanya butuh usaha dan doa.
Dan sebentar lagi kita akan melewati masa-masa tahun 2009. Karena tahun 2009 akan segera berlalu. Semoga di tahun 2010 kita semua menjadi seseorang yang lebih baik dari tahun 2009. Semoga semua keburukan dan hal-hal yang negative di tahun 2009 tidak akan terulang di tahun depan. Dan mudah-mudahan kita semua menjadi orang yang sukses dan berguna bagi keluarga, masyarakat, dan Negara……Amiiiinnnn….

Hubungan Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan Kemiskinan member petunjuk adanya suatu inheren. Tidak mustahil ketiga masalah ini akan melihat masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, dan dapat melibatkan perdebatan.
Keperluan sekarang adalah pengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan karena pengetahuan, perbuatan, ilmu, etika akan saling bertautan satu sama lain. Semuanya itu memperlihatkan perpaduan dari pertimbangan moral ilmiah. Dalam hal ini dipertanyakan bagaimana memanfaatka sumber daya untuk membasmi kemiskinan yang semakin meluas di Indonesia.
Tekhnologi dalam penerapannya sebagi jalur utama yang dapat menyongsong masa depan yang cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab tekhnologi, selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak social yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan tekhnologi itu sendiri.
Kemiskinan merupakan permasalahan sentral bangsa Indonesia. Hal itu sudah sering di geluti dan dipecahkan oleh pemerintah agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Berbicara masalah kemiskinan akan dihadapkan pada persoalan lain seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan social. Dan bagaimana tekhnologi dan pengetahuan memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan.
Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan Kemiskinan merupakan bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dilepaskan dari system yang berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan ramifikasi. Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampur adukan unsure-unsur sintesis dengan sintesisnya sendiri.

Integrasi Masyarakat Akibat Tidak Terpenuhinya Suatu Kebutuhan

Kebutuhan merupakan suatu awal dari tingkah laku Individu. Individu itu sendiri bertingkah laku karena adanya motivasi untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Kebutuhan dan kepentingan tersebut sifatnya esensial bagiindividu itu sendiri. Jika kebutuhan dan kepentingan itu terpenuhi maka ia akan merasa puas, namun juga sebaliknya, apabila pemenuhan kebutuhan dan kepentingan itu gagal maka akan menimbulkan suatu masalah bagi dirinya pribadi serta lingkungannya.
Dengan berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau di dalam masyarakat pada hakekatnya merupakan manifestasi pemenuhan dari kepentingan itu sendiri.
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
Oleh karena itu individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan-perbedaan tersebut secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor pembawaan dan faktor lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu.
Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu dalam hal kepentingannya meskipun dengan lingkungan yang sama. Sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu dalam hal kepentingan meskipun pembawaannya sama. Dari adanya kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan pertentangan-pertentangan dari masyarakat. Contohnya apabila para wakil rakyat yang telah terpilih, jika mereka tidak mampu mewujudkan visi dan misi yang mereka katakan pada kampenye kemarin, pasti banyak masyarakat akan melakukan pertentangan kepada pemerintah. Karena mereka merasa dibohongi. Untuk mencegah hal itu, maka masyarakat harus mampu mengendalikan semua kebutuhannya dan pemerintah harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah.

Hubungan Agama dengan Masyarakat

Telah kita ketahui Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang juga berhubungan dengan masyarakat dan agama. Dari berbagai budaya yang ada di Indonesia dapat dikaitkan hubungannya dengan agama dan masyarakat dalam melestraikan budaya.Sebagai contoh budaya Ngaben yang merupakan upacara kematian bagi umat hindu Bali yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya.Hal ini membuktikan bahwa agama mempunyai hubungan yang erat dengan budaya sebagai patokan utama dari masyarakat untuk selalu menjalankan perintah agama dan melestarikan kebudayaannya.Selain itu masyarakat juga turut mempunyai andil yang besar dalam melestarikan budaya, karena masyarakatlah yang menjalankan semua perintah agama dan ikut menjaga budaya agar tetap terpelihara.
Selain itu ada juga hubungan lainnya,yaitu menjaga tatanan kehidupan.Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis,karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain. Sebagai contoh jika kita rajin beribadah dengan baik dan taat dengan peraturan yang ada,hati dan pikiran kita pasti akan tenang dan dengan itu kita dapat membuat keadaan menjadi lebih baik seperti memelihara dan menjaga budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain.
Namun sekarang ini agamanya hanyalah sebagi symbol seseorang saja. Dalam artian seseorang hanya memeluk agama, namun tidak menjalankan segala perintah agama tersebut. Dan di Indonesia mulai banyak kepercayaan-kepercayaan baru yang datang dan mulai mengajak/mendoktrin masyarakat Indonesia agar memeluk agama tersebut. Dari banyaknya kepercayaan-kepercayaan baru yang ada di Indonesia, diharapkan pemerintah mampu menanggulangi masalah tersebut agar masyarakat tidak tersesaat di jalannya. Dan di harapkan masyarakat Indonesia dapat hidup harmonis, tentram, dan damai antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya.