Kamis, 28 April 2011

Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan Kemiskinan memberi petunjuk adanya suatu inheren. Tidak mustahil ketiga masalah ini akan melihat masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, dan dapat melibatkan perdebatan. Keperluan sekarang adalah pengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan karena pengetahuan, perbuatan, ilmu, etika akan saling bertautan satu sama lain. Semuanya itu memperlihatkan perpaduan dari pertimbangan moral ilmiah. Dalam hal ini dipertanyakan bagaimana memanfaatkan sumber daya untuk membasmi kemiskinan yang semakin meluas di Indonesia. Tekhnologi dalam penerapannya sebagi jalur utama yang dapat menyongsong masa depan yang cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab tekhnologi, selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak social yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan tekhnologi itu sendiri.
Kemiskinan merupakan permasalahan sentral bangsa Indonesia. Hal itu sudah sering di geluti dan dipecahkan oleh pemerintah agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Berbicara masalah kemiskinan akan dihadapkan pada persoalan lain seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan social. Dan bagaimana tekhnologi dan pengetahuan memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan. Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan Kemiskinan merupakan bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dilepaskan dari system yang berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan ramifikasi. Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampur adukan unsure-unsur sintesis dengan sintesisnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar